Senin, 05 Juni 2017

VEGETASI DI TAMAN SUROPATI



         Taman Suropati merupakan sebuah taman kota yang terletak di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Taman ini memiliki luas 16.328 m2. Secara khusus area yang ditanami tanaman hias memiliki luas 1.173 m2. Jumlah pohon yang terdapat di Taman Suropati adalah 93 pohon dari 6 jenis yang berbeda. 6 jenis tersebut adalah pohon mahoni, sawo kecik, ketapang, tanjung, bungur, dan khaya. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis pohon yang ada di Taman Suropati.
 Pohon Mahoni
Mahoni (Swietania mahagoni) adalah tanaman yang berasal dari family Meliaceae. Mahoni termasuk pohon besar yang mampu tumbuh hingga tinggi 35-40 meter dan diameter mencapai 125 cm. Mahoni memiliki batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir. Batang mahoni memiliki kulit luar berwarna coklat kehitaman. Mahoni juga memiliki biji yang berwarna cokalat atau hitam.
Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% sampai 69% sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah serapan air. Daun-daunnya bertugas menyerap polusi di sekitarnya, lalu melepaskan oksigen yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar. Akar pohon mahoni juga dapat mengikat air hujan yang jatuh ke tanah, sehingga bisa menjadi cadangan air. Sifat pohon mahoni yang dapat bertahan hidup di tanah gersang menjadikan pohon ini sesuai ditanam di pinggir jalan. Maka dari itu banyak dijumpai pohon mahoni di pinggir jalan-jalan di manapun, termasuk di Jakarta.
Sesuai dengan manfaat-manfaat di atas, pohon mahoni ditanam di Taman Suropati sebagai paru-paru kota, menyerap polusi udara di sekitarnya, lalu melepas oksigen. Serta dapat menyerap air hujan dan menjadi cadangan air. 

Pohon Sawo Kecik
Sawo kecik (Chrysophiliium sp) adalah tanaman penghasil buah sawo. Pohon sawo kecik mampu tumbuh hingga tinggi 25 meter dan diameter mencapai 100 cm. Buah sawo kecik memiliki bentuk seperti telur dan berukuran 3,7 cm.
Selain penghasil buah, pohon sawo kecik juga bisa dimanfaatkan batang kayunya sebagai bahan bangunan, perabot rumah tangga, ukiran, dan bahan pembuat alat music rebana. Pohon sawo kecik mampu tumbuh di daerah yang kurang subur. Pohon sawo kecik dapat berfungsi sebagai tanaman perintis dan tanaman pemulih di daerah yang kurang subur dan kritis. Selain itu pohon sawo kecik juga dimanfaatkan sebagai tanaman pelindung.

Pohon Ketapang di tepi jalan
Ketapang (Terminalia catappa) adalah tamanam berbentuk pohon yang rindang. Pohon ketapang dapat tumbuh hingga tinggi 40 meter dan diameter mencapai 1,5 meter. Pohon ketapang kerap dimanfaatkan sebagai pohon peneduh di taman-taman dan tepi jalan. Taman Suropati memiliki banyak pohon ketapang yang ditempatkan di pinggir taman yang berbatasan dengan jalan. 

 Pohon Tanjung
Tanjung (Mimusop elengi) adalah tanaman sejenis pohon yang berasal dari India, Srilanka, dan Burma. Pohon ini berukuran sedang, mampu tumbuh hingga tinggi 15 meter. Pohon tanjung memiliki bunga yang harum semerbak. Biasanya pohon tanjung ditanam di pinggir jalan. 

Pohon Bungur
Bungur (Lagerstromea loudonii) adalah tumbuhan yang berwujud pohon. Memiliki bunga berwarna merah jambu. Pohon ini mampu tumbuh hingga tinggi 8 meter. Biasanya ditanam di pinggir jalan sebagai pohon peneduh jalan dan juga ditanam di pekarangan rumah. 

Pohon Khaya
Khaya (Khaya senegalensis L) adalah tumbuhan berupa pohon yang masuk ke dalam family Mahogany. Pohon khaya berasal dari negara tropis di Afrika dan Madagaskar. Pohon ini dapat tumbuh sampai ketinggian 35 meter dengan diameter batang 1 meter lebih. Tanaman ini biasanya ditanam sebagai tanaman peneduh. Tanaman ini menghasilkan biji yang bisa digunakan sebagai obat. Khasiat biji khaya adalah melawan penyakit yang merusak otak dan memperkuat daya ingat.
Tanaman-tanaman tersebut ditanam di Taman Suropati dengan berbagai tujuan. Sebagai paru-paru kota, penyerapan air hujan, dan memperindah wajah ibukota Jakarta ini. Taman Suropati juga memiliki fungsi sosial sebagai tempat bersosialisasi masyarakat, tempat rekreasi dan berkumpul keluarga serta menjadi alternatif tempat wisata yang tidak dikenakan biaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar