Jurnal yang akan saya review kali ini adalah jurnal
yang berjudul “Fruit Deep Processing Product Quality and Food Safety Risk
Detection Scheme Based on HACCP System”. Jurnal ini ditulis oleh Guo Qianqian,
seorang mahasiswa pertukaran dari Huangshan
University, China dan Hideki Harasawa, dari Huaija Volunteers Asociation, Tokyo, Jepang. Jurnal ini diterbitkan
oleh ACSS, pada tahun 2016.
Pembahasan berawal dari negara Tiongkok yang
merupakan penghasil buah-buahan nomor satu di dunia, namun mengalami
permasalahan. Pertama, lahan luas namun petani penggarap sangat sedikit, kedua
adalah teknologi yang masih sedikit. Selama ini usaha dalam pengawetan buah
hanya dibuat jus dan selai, selain itu buah dijual alami. Karenanya, buah
gampang busuk.
Akhir-akhir ini berkembang teknologi pengawetan
buah. Teknologi tersebut tidak mempengaruhi rasa buah, bahkan mengawetkan buah
agar bisa tahan beberapa lama. Namun, faktor bakteri dan virus jadi bahan
pertimbangan juga, sehingga teknologi ini diharapkan bisa juga sebagai
antibakteri dan antiseptik untuk menangkal bakteri dan virus dari buah.
HACCP merupakan sebuah metode operasi terstruktur
yang dikenal secara internasional yang bisa membantu organisasi dalam industri
makanan dan minuman untuk mengidentifikasi risiko keamanan pangan, mencegah
bahaya dalam keamanan pangan, dan menyampaikan kesesuaian hukum. HACCP mencakup
pendeteksian bahaya fisik, kimiawi, mikrobakteri pada makanan. HACCP merupakan
sistem manajemen yang terdiri dari dua elemen, yaitu HA (Analisis Bahaya) dan
CCP (Nilai Titik Kritis). HACCP terdiri dari tujuh prinsip dasar, yaitu
analisis bahaya, menetapkan nilai titik kritis, menetapkan nilai CCP, menetapkan
sistem monitor dari CCP, menetapkan ukuran perbaikan, menetapkan standar
prosedur HACCP yang efektif, dan memperbaiki sistem manajemen.
Jurnal ini membahas penerapan HACCP dalam proses
pengawetan buah. Jurnal ini membahas apakah HACCP efektif digunakan dalam
proses pengawetan ini.
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah
buah peach produk dari Qingdao Qingfeng Food Company. Kemudian
dijelaskan proses pengawetan jus dari buah peach.
Lalu dilakukan analisis dari faktor yang mempengaruhi keamanan makanan pada jus
buah peach. Analisis dilakukan pada
setiap langkah-langkah proses pengawetan, lalu potensi bahaya, lalu penjelasan
dari potensi bahaya, dan penjelasan jaminan dari segi CCP. Setelah itu, membuat
daftar tindakan kontrol kritis berdasarkan HACCP untuk setiap tahapan produksi.
Setelah itu, dibuat jadwal untuk melakukan kontrol, dan data-data itu dapat
digunakan setidaknya selama tiga tahun. Evaluasi perlu dilakukan teratur
terhadap semua data dan proses, jika terdapat kesalahan yang out of control maka data perlu dibuat
ulang.
Sistem HACCP pada proses ini masih perlu proses
verifikasi secara berkelanjutan. Verifikasi tersebut berupa konfirmasi nilai
kritis, verifikasi dari sistem HACCP (audit dan inspeksi hasil akhir produk),
dll. Jadi, dapat dikatakan bahwa sistem HACCP sudah cukup mumpuni dalam
menjamin kualitas produk makanan, namun perlu dikombinasikan dengan sistem
penjaminan lain, seperti ISO 9000, GMP, SSOP, dll.
Kelebihan jurnal ini adalah pembahasan yang relevan
dengan keadaan saat ini, dan pembahasan prosedur HACCP sangat lengkap. Namun
kekurangannya adalah data yang diambil tidak jelas, kemudian cara penilaian
prosedur terhadap HACCP kurang lengkap dibahas.
Sekian jurnal yang saya review, semoga bermanfaat
untuk kita semua. Terima kasih.