Ari Nugroho
Sabtu, 25 November 2017
KASUS PELANGGARAN HKI DAN DAMPAKNYA
Jakarta - Pihak produsen mobil mewah Lexus yang bernaung di bawah
Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha (Lexus mobil) akhirnya menang dalam
perkara sengketa merek dengan produsen helm merek Lexus. Hasilnya helm
buatan lokal itu harus berganti merek.
"Mengabulkan
permohonan pemohon," kata ketua majelis hakim, Suwidya dalam putusan
yang di bacakan di PN Jakarta Pusat, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu,
(8\/6\/2011).
"Sehingga helm merk Lexus harus di cabut," tegasnya.
Minggu, 29 Oktober 2017
Kode Etik Profesi Teknik Industri
Teknik
Industri adalah suatu teknik yang mencakup bidang desain, perbaikan, dan
pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari manusia, bahan-bahan,
informasi, peralatan dan energi. Hal ini digambarkan sebagai pengetahuan dan
keterampilan yang spesifik pada matematika, fisika, dan ilmu-ilmu sosial
bersama dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan desain untuk
mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu
sistem.
Teknik Industri
berkenaan dengan proses
untuk memperbaiki performansi keseluruhan dari sistem yang
dapat diukur dari ukuran-ukuran ekonomi, pencapaian kualitas, dampak terhadap
lingkungan, dan bagaimana semua hal tersebut dapat memberikan manfaat pada kehidupan
manusia. Teknik Industri
juga dapat diartikan
sebagai suatu teknik manajemen sistem, yaitu suatu teknik
yang mengatur sistem tersebut secara keseluruhan dengan mempertimbangkan aspek-aspek
yang terkait. Aspek-aspek
tersebut antara lain manusia sebagai aspek terpenting, mesin
dan material. Teknik Industri mengatur agar sistem tersebut berjalan
dengan cara yang
paling produktif, efektif
dan efisien
Untuk
lebih menghayati Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen
Industri Indonesia dalam operasionalisasi sesuai bidang masing-masing, dan
sadar sepenuhnya akan tanggung jawab sebagai warga negara maupun sebagai
sarjana, akan panggilan pertumbuhan dan pengembangan pembangunan di Indonesia
maka kami Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bersepakat untuk lebih
mempertinggi pengabdian kepada Bangsa, Negara dan Masyarakat. Selaras dengan
dasar negara yaitu Pancasila maka disusunlah kode etik profesi berikut ini yang
harus dipegang dengan keyakinan bahwa penyimpangan darinya merupakan pencemaran
kehormatan dan martabat Sarjana Teknik dan Manajemen Industri Indonesia.
PASAL
1:
Dalam
melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya Sarjana Teknik Industri dan
Manajemen Industri akan selalu mengerahkan segala kemampuan dan pengalamannya
untuk selalu berupaya mencapai hasil yang terbaik didalam keluhuran budi dan
kemanfaatan masyarakat luas secara bertanggung jawab.
PASAL
2:
Dalam
melaksanakan tugas yang melibatkan disiplin dan pengetahuan lain, Sarjana
Teknik Industri dan Manajemen Indutstri akan senatiasa menghormati dan
menghargai keterlibatan mereka, dan akan selalu mendayagunakan disiplin Teknik
Indutri dan Manajemen Industri akan dapat lebih dioptimalkan dalam upaya
mencapai hasil terbaik.
PASAL
3:
Sarjana
Teknik Industri dan Manajemen Industri bertanggung jawab atas pengembangan
keilmuan dan penerapannya dimasyarakat, dan akan selalu berupaya agar tercapai
kondisi yang efisien dan optimal dalam segenap upaya bagi perbaikan dalam
pembangunan dan pemeliharaan sistem.
PASAL
4:
Sarjana
Teknik Industri dan Manajemen Industri mempunyai rasa tanggung jawab yang
tinggi dan di dalam melaksanakan tugasnya tidak akan melakukan perbuatan tidak
jujur, mencemarkan atau merugikan sesama rekan sekerja.
PASAL
5:
Sarjana
Teknik Industri dan Manajemen Industri akan selalu bersikap dan bertindak
bijaksana terhadap sesama rekannya dan terutama kepada rekan mudanya; selalu
mengusahakan kemajuan untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan, bagi dirinya
pribadi, bagi masyarakat maupun bagi pengebangan Teknik Industri dan Manajemen
Industri di Indonesia.
Sarjana
Teknik Industri diarahkan untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat
dan sistemik dengan pendekatan multi-disiplin tentunya dalam kerangka keilmuan
teknik industri. Keilmuan teknik industri sendiri merupakan keilmuan teknik
yang unik karena telah mengandung pendekatan multi-disiplin dalam pendefinisian
keilmuannya. Suatu penguasaan pengetahuan di bidang tertentu disebut juga
kepakaran.
Ada
juga yang mengatakan bahwa kepakaran merupakan pemahaman yang luas dari tugas
atau pengetahuan spesifik yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan
pengalaman. Sedangkan kepakaran seorang sarjana teknik industri dapat dikatakan
sebagai keahlian khusus (kompetensi) yang harus dimiliki seorang sarjana teknik
industri. Seorang professional teknik industri seringkali membanggakan
kompetensinya dalam berbagai hal mulai dari proses perancangan produk,
perancangan tata-cara kerja sampai dengan mengembangkan konsep-konsep strategis
untuk mengembangkan kinerja industri.
Sumber
:
Presentasi Analisis Jurnal Penerapan Pengendalian Produksi di PT AC Tangerang
Berikut adalah Presentasi dari Analisis Jurnal Penerapan Pengendalian Produksi di PT AC Tangerang
Presentasi
Presentasi
Minggu, 25 Juni 2017
MENGENAL LEBIH DEKAT TAMAN SUROPATI
Taman
Suropati yang berlokasi di pertemuan tiga jalan antara lain Jalan Dipenogoro,
Jalan Imam Bonjol dan Jalan Teuku Umar ini berdiri sejak tahun 1920. Taman yang
berdiri pada zaman pemjajahan Belanda ini awal mulanya bernama ‘Burgemeester
Bisschopplein’ nama taman tersebut diambil dari nama Walikota Batavia yang
pertama yaitu G.J.Bissop yang saat itu menjabat dari tahun 1916 sampai 1920.
Awal mulanya, taman Suropati ini merupakan sebuah bukit yang memiliki tanah seperti
gunung. Kemudian, bukit tersebut diratakan menjadi sebuah lapangan dan ditanami
pepohonan dan bunga. Taman Suropati sendiri diambil dari nama seorang pahlawan
nasional Indonesia yang bernama Untung Suropati yang lahir di Bali pada tahun
1660 dan wafat di Bangil, Jawa Timur pada 5 Desember 1706.
Taman
Suropati sendiri termasuk salah satu taman yang memiliki peran penting bagi
Jakarta dilihat dari sisi penghijauan karena spesies tanaman yang dimiliki
taman Suropati cukup banyak. Penghijauan sendiri merupakan suatu kegiatan
penanaman baik berupa tanaman tanpa bunga maupun tanaman berbunga pada lahan
kosong dengan tujuan mengurangi polusi udara dan menjegah terjadinya banjir.
Pengurangan polusi udara sendiri, karena sudah kita ketahui bahwa kendaraan roda
empat maupun roda dua mengelurkan karbon dioksida (CO2) dan tanaman
mengeluarkan oksigen (O2). Oleh karena itu, dapat terjadi timbal
balik antara pengguna kendaraan dengan tanaman. Tanaman membutuhkan karbon dioksida (CO2) dan pengguna taman memutuhkan oksigen (O2).
Taman
Suropati juga memiliki 6 monumen Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara,
diantaranya :
1.
Peace Harmony and One
dari Malaysia
2.
The Spirit of ASEAN
dari Singapura
3.
Peace dari Indonesia
4.
Fraternity dari
Thailand
5.
Harmony dari Brunai
Darusssalam
6.
Rebirth dari Philiphina
Monumen
tersebut dibuat sebagai tanda perdamaian dan keharmonisan antar sesama
negara-negara yang berada di ASEAN. Dapat diartikan dari keenam monumen
tersebut adalah agar sesama negara-negara ASEAN memiliki keharmonisan dan
menjaga perdamaian.
Taman
Suropati memeliki beberapa fasilitas umum yang dapat digunakan bagi warga
sekitar. Banyak warga sekitar menggunakan taman Suropati sebagai tempat terbuka
hijau dengan cara berekreasi bersama keluarga atau hanya sekedar duduk-duduk
santai dengan menikmati kesejukan dan melepas penat dari padatnya aktivitas ibu
kota. Taman Suropati juga memiliki fasilitas tempat untuk berlatih musik dan
menyalurkan bakat sebagai fotografer.Video mengenai Taman Suropati :
Sabtu, 10 Juni 2017
DAMPAK DAN HARAPAN TAMAN SUROPATI BAGI PENGUNJUNG
Taman suropati
merupakan taman yang cukup terkenal di daerah jakarta pusat. Keberadaan taman
ini sangat berdampak bagi masyarakat sekitar. Bagi masyarakat sekitar dengan
adanya taman suropati ini, masyarakat menjadi lebih aktif dalam berkomunikasi
dengan satu sama lain. Hal ini dikarenakan banyaknya aktifitas seperti acara
olahraga bersama yang salah satunya diadakan oleh komunitas Yoga Gembira.
Komunitas Yoga Gembira adalah sekumpulan praktisi yoga yang ingin
membawa nilai-nilai yoga dan manfaatnya ke dalam kehidupan sehari-hari.
Komunitas ini secara rutin menggelar pelatihan di ruang terbuka hijau untuk
lebih mendekatkan para praktisi yoga dengan alam. Ini sejalan dengan filosofi
yoga yang banyak mengambil inspirasi dari alam dan menghormati keragaman. Yoga
Gembira pertama kali terlaksana Januari 2009 di Museum STOVIA, Jakarta utara.
Lantaran belum ada tempat tetap, sepanjang tahun 2009 Yoga Gembria dilakukan
secara nomaden. Sayang, kegiatan ini sempat terhenti selama 2010, dan dimulai
lagi tahun 2011 di Taman Suropati sampai sekarang. Aktifitas lainnya
yaitu acara bersama yang diadakan oleh pemerintah dan masyarakat sekitar.
Ada juga live musik yang dapat membuat suasana taman menjadi semakin
meriah yang membuat taman ini tidak pernah sepi setiap harinya. Banyaknya
aktifitas tersebut tidak menurunkan tingkat kebersihan di taman ini karena
adanya petugas-petugas kebersihan yang senantiasa bertugas untuk menjaga
kebersihan. Kebersihan ini lah yang membuat masyarakat merasa nyaman di taman
ini.
Taman ini juga dapat dijadikan lapak bagi pedagang kaki lima yang dapat
meningkatkan keuntungan mereka karena ramainya pengunjung di taman ini,
pengunjung juga tidak perlu repot-repot berjalan jauh untuk membeli makanan
atau minuman.
Akan tetapi masyarakat masih mengharapkan peningkatan dalam hal
keamanan, karena ada beberapa orang yang kehilangan barang di taman ini.
Bagaimanapun juga faktor keamanan sangat penting bagi kelangsungan masa depan
Taman Suropati ini. Demikian adalah dampak dan harapan pengunjung yang berada
di Taman Suropati dan yang terpenting dalam meningkatkan kebersihan dan
keamanan adalah butuh dukungan dan kerja sama dari semua pihak untuk membangun
taman ini.
Senin, 05 Juni 2017
VEGETASI DI TAMAN SUROPATI
Taman
Suropati merupakan sebuah taman kota yang terletak di Jalan Diponegoro, Jakarta
Pusat. Taman ini memiliki luas 16.328 m2. Secara khusus area yang
ditanami tanaman hias memiliki luas 1.173 m2. Jumlah pohon yang
terdapat di Taman Suropati adalah 93 pohon dari 6 jenis yang berbeda. 6 jenis
tersebut adalah pohon mahoni, sawo kecik, ketapang, tanjung, bungur, dan khaya.
Berikut penjelasan dari masing-masing jenis pohon yang ada di Taman Suropati.
Pohon Mahoni
Mahoni (Swietania
mahagoni) adalah tanaman yang berasal dari family Meliaceae. Mahoni
termasuk pohon besar yang mampu tumbuh hingga tinggi 35-40 meter dan diameter
mencapai 125 cm. Mahoni memiliki batang lurus berbentuk silindris dan tidak
berbanir. Batang mahoni memiliki kulit luar berwarna coklat kehitaman. Mahoni
juga memiliki biji yang berwarna cokalat atau hitam.
Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar
47% sampai 69% sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah serapan air.
Daun-daunnya bertugas menyerap polusi di sekitarnya, lalu melepaskan oksigen
yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar. Akar pohon mahoni juga dapat
mengikat air hujan yang jatuh ke tanah, sehingga bisa menjadi cadangan air.
Sifat pohon mahoni yang dapat bertahan hidup di tanah gersang menjadikan pohon
ini sesuai ditanam di pinggir jalan. Maka dari itu banyak dijumpai pohon mahoni
di pinggir jalan-jalan di manapun, termasuk di Jakarta.
Sesuai dengan manfaat-manfaat di atas, pohon mahoni
ditanam di Taman Suropati sebagai paru-paru kota, menyerap polusi udara di
sekitarnya, lalu melepas oksigen. Serta dapat menyerap air hujan dan menjadi
cadangan air.
Pohon Sawo Kecik
Sawo kecik (Chrysophiliium
sp) adalah tanaman penghasil buah sawo. Pohon sawo kecik mampu tumbuh
hingga tinggi 25 meter dan diameter mencapai 100 cm. Buah sawo kecik memiliki
bentuk seperti telur dan berukuran 3,7 cm.
Selain penghasil buah, pohon sawo kecik juga bisa
dimanfaatkan batang kayunya sebagai bahan bangunan, perabot rumah tangga,
ukiran, dan bahan pembuat alat music rebana. Pohon sawo kecik mampu tumbuh di
daerah yang kurang subur. Pohon sawo kecik dapat berfungsi sebagai tanaman
perintis dan tanaman pemulih di daerah yang kurang subur dan kritis. Selain itu
pohon sawo kecik juga dimanfaatkan sebagai tanaman pelindung.
Pohon Ketapang di tepi jalan
Ketapang (Terminalia
catappa) adalah tamanam berbentuk pohon yang rindang. Pohon ketapang dapat
tumbuh hingga tinggi 40 meter dan diameter mencapai 1,5 meter. Pohon ketapang
kerap dimanfaatkan sebagai pohon peneduh di taman-taman dan tepi jalan. Taman
Suropati memiliki banyak pohon ketapang yang ditempatkan di pinggir taman yang
berbatasan dengan jalan.
Pohon Tanjung
Tanjung (Mimusop
elengi) adalah tanaman sejenis pohon yang berasal dari India, Srilanka, dan
Burma. Pohon ini berukuran sedang, mampu tumbuh hingga tinggi 15 meter. Pohon
tanjung memiliki bunga yang harum semerbak. Biasanya pohon tanjung ditanam di
pinggir jalan.
Pohon Bungur
Bungur (Lagerstromea
loudonii) adalah tumbuhan yang berwujud pohon. Memiliki bunga berwarna
merah jambu. Pohon ini mampu tumbuh hingga tinggi 8 meter. Biasanya ditanam di
pinggir jalan sebagai pohon peneduh jalan dan juga ditanam di pekarangan rumah.
Pohon Khaya
Khaya (Khaya
senegalensis L) adalah tumbuhan berupa pohon yang masuk ke dalam family Mahogany. Pohon khaya berasal dari
negara tropis di Afrika dan Madagaskar. Pohon ini dapat tumbuh sampai
ketinggian 35 meter dengan diameter batang 1 meter lebih. Tanaman ini biasanya
ditanam sebagai tanaman peneduh. Tanaman ini menghasilkan biji yang bisa
digunakan sebagai obat. Khasiat biji khaya adalah melawan penyakit yang merusak
otak dan memperkuat daya ingat.
Tanaman-tanaman tersebut ditanam di Taman Suropati
dengan berbagai tujuan. Sebagai paru-paru kota, penyerapan air hujan, dan
memperindah wajah ibukota Jakarta ini. Taman Suropati juga memiliki fungsi
sosial sebagai tempat bersosialisasi masyarakat, tempat rekreasi dan berkumpul
keluarga serta menjadi alternatif tempat wisata yang tidak dikenakan biaya.
Langganan:
Postingan (Atom)