Sabtu, 25 November 2017

KASUS PELANGGARAN HKI DAN DAMPAKNYA

Lexus Menangkan Sengketa Merek dengan Produsen Helm

Jakarta - Pihak produsen mobil mewah Lexus yang bernaung di bawah Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha (Lexus mobil) akhirnya menang dalam perkara sengketa merek dengan produsen helm merek Lexus. Hasilnya helm buatan lokal itu harus berganti merek.

Pihak Lexus mobil menilai helm produksi pengusaha pribumi Jaya Iskandar membonceng nama Lexus untuk mendongkrak penjualan helm tersebut. Lexus adalah merek dagang untuk mobil yang dikeluarkan Toyota Motor Corporation yang berkantor pusat di Toyota-cho, Toyota-shi, Aichi-ken Japan.

"Mengabulkan permohonan pemohon," kata ketua majelis hakim, Suwidya dalam putusan yang di bacakan di PN Jakarta Pusat, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu, (8\/6\/2011).

Menurut Suwidya pertimbangan majelis memenangkan pihak Lexus mobil karena antara mobil dan helm masih satu bidang yaitu bidang otomotif. Sehingga dikhawatirkan bisa membingungkan konsumen. Selain itu, juga terjadi kesamaan merek yang mendasar seperti penyebutan nama dan penulisan.  

"Sehingga helm merk Lexus harus di cabut," tegasnya.

Dalam permohonannya, pihak Lexus mobil merasa tak habis pikir maksud lain dari Jaya Iskandar dengan nama Lexus kecuali niat untuk membonceng ketenaran Lexus yang telah dipupuk selama bertahun-tahun dengan biaya tidak sedikit.

Lexus menilai dengan ketenaran merek Lexus dikhawatirkan khalayak ramai akan mengasosiasikan produk helm tersebut keluaran Lexus juga. Lexus juga menilai Jaya Iskandar tidak akan mendaftarkan ke Depkumham merek tersebut tanpa terilhami Lexus mobil.

"Kami akan memberitahu klien atas putusan ini," terang kuasa hukum Lexus (mobil) Sani.

Namun karena Jaya Iskandar tidak pernah hadir di persidangan, maka Lexus akan mengumumkan putusan ini di media massa. Jika dalam 14 hari, pihak Jaya Iskandar tidak mematuhi, Lexus akan mengambil tindakan lain.

"Putusan ini sudah tepat dan sesuai seperti yang kami harapkan," ujar Sani.

Sumber berita : http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/1655716/lexus-menangkan-sengketa-merek-dengan-produsen-helm 

DAMPAK PELANGGARAN 

Dampak yang bisa ditimbulkan jika menggunakan nama merek yang sama tentu akan merugikan sang empunya nama aslinya. Produk helm Lexus dianggap hanya menumpang tenar dengan menggunakan nama merek mobil Lexus. Padahal Lexus mobil telah menggunakan nama tersebut sejak puluhan tahun lalu dan usaha untuk membesarkan nama Lexus tidak mudah, membutuhkan proses yang lama dan biaya yang tidak sedikit tentunya. Selain itu, jika konsumen tidak mengetahui, konsumen akan menghubungkan produk mobil Lexus dengan helm Lexus, yang berakibat tidak baik kepada Lexus Mobil. 

Minggu, 29 Oktober 2017

Kode Etik Profesi Teknik Industri



Teknik Industri adalah suatu teknik yang mencakup bidang desain, perbaikan, dan pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari manusia, bahan-bahan, informasi, peralatan dan energi. Hal ini digambarkan sebagai pengetahuan dan keterampilan yang spesifik pada matematika, fisika, dan ilmu-ilmu sosial bersama dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan desain untuk mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu sistem.

Teknik   Industri   berkenaan   dengan   proses   untuk   memperbaiki   performansi keseluruhan dari sistem yang dapat diukur dari ukuran-ukuran ekonomi, pencapaian kualitas, dampak terhadap lingkungan, dan bagaimana semua hal tersebut dapat memberikan manfaat pada   kehidupan   manusia.   Teknik   Industri   juga   dapat   diartikan   sebagai   suatu   teknik manajemen sistem, yaitu suatu teknik yang mengatur sistem tersebut secara keseluruhan dengan   mempertimbangkan   aspek-aspek   yang   terkait.   Aspek-aspek   tersebut   antara   lain manusia sebagai aspek terpenting, mesin dan material. Teknik Industri mengatur agar sistem tersebut   berjalan   dengan   cara   yang   paling   produktif,   efektif   dan   efisien

Untuk lebih menghayati Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia dalam operasionalisasi sesuai bidang masing-masing, dan sadar sepenuhnya akan tanggung jawab sebagai warga negara maupun sebagai sarjana, akan panggilan pertumbuhan dan pengembangan pembangunan di Indonesia maka kami Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bersepakat untuk lebih mempertinggi pengabdian kepada Bangsa, Negara dan Masyarakat. Selaras dengan dasar negara yaitu Pancasila maka disusunlah kode etik profesi berikut ini yang harus dipegang dengan keyakinan bahwa penyimpangan darinya merupakan pencemaran kehormatan dan martabat Sarjana Teknik dan Manajemen Industri Indonesia.

PASAL 1:

Dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan selalu mengerahkan segala kemampuan dan pengalamannya untuk selalu berupaya mencapai hasil yang terbaik didalam keluhuran budi dan kemanfaatan masyarakat luas secara bertanggung jawab.

PASAL 2:

Dalam melaksanakan tugas yang melibatkan disiplin dan pengetahuan lain, Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Indutstri akan senatiasa menghormati dan menghargai keterlibatan mereka, dan akan selalu mendayagunakan disiplin Teknik Indutri dan Manajemen Industri akan dapat lebih dioptimalkan dalam upaya mencapai hasil terbaik.

PASAL 3:

Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bertanggung jawab atas pengembangan keilmuan dan penerapannya dimasyarakat, dan akan selalu berupaya agar tercapai kondisi yang efisien dan optimal dalam segenap upaya bagi perbaikan dalam pembangunan dan pemeliharaan sistem.

PASAL 4:

Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dan di dalam melaksanakan tugasnya tidak akan melakukan perbuatan tidak jujur, mencemarkan atau merugikan sesama rekan sekerja.

PASAL 5:

Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan selalu bersikap dan bertindak bijaksana terhadap sesama rekannya dan terutama kepada rekan mudanya; selalu mengusahakan kemajuan untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan, bagi dirinya pribadi, bagi masyarakat maupun bagi pengebangan Teknik Industri dan Manajemen Industri di Indonesia.



Sarjana Teknik Industri diarahkan untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat dan sistemik dengan pendekatan multi-disiplin tentunya dalam kerangka keilmuan teknik industri. Keilmuan teknik industri sendiri merupakan keilmuan teknik yang unik karena telah mengandung pendekatan multi-disiplin dalam pendefinisian keilmuannya. Suatu penguasaan pengetahuan di bidang tertentu disebut juga kepakaran.

Ada juga yang mengatakan bahwa kepakaran merupakan pemahaman yang luas dari tugas atau pengetahuan spesifik yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman. Sedangkan kepakaran seorang sarjana teknik industri dapat dikatakan sebagai keahlian khusus (kompetensi) yang harus dimiliki seorang sarjana teknik industri. Seorang professional teknik industri seringkali membanggakan kompetensinya dalam berbagai hal mulai dari proses perancangan produk, perancangan tata-cara kerja sampai dengan mengembangkan konsep-konsep strategis untuk mengembangkan kinerja industri.

Sumber :

Presentasi Analisis Jurnal Penerapan Pengendalian Produksi di PT AC Tangerang

Berikut adalah Presentasi dari Analisis Jurnal Penerapan Pengendalian Produksi di PT AC Tangerang

Presentasi

Minggu, 25 Juni 2017

MENGENAL LEBIH DEKAT TAMAN SUROPATI




Taman Suropati yang berlokasi di pertemuan tiga jalan antara lain Jalan Dipenogoro, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Teuku Umar ini berdiri sejak tahun 1920. Taman yang berdiri pada zaman pemjajahan Belanda ini awal mulanya bernama ‘Burgemeester Bisschopplein’ nama taman tersebut diambil dari nama Walikota Batavia yang pertama yaitu G.J.Bissop yang saat itu menjabat dari tahun 1916 sampai 1920. Awal mulanya, taman Suropati ini merupakan sebuah bukit yang memiliki tanah seperti gunung. Kemudian, bukit tersebut diratakan menjadi sebuah lapangan dan ditanami pepohonan dan bunga. Taman Suropati sendiri diambil dari nama seorang pahlawan nasional Indonesia yang bernama Untung Suropati yang lahir di Bali pada tahun 1660 dan wafat di Bangil, Jawa Timur pada 5 Desember 1706.
Taman Suropati sendiri termasuk salah satu taman yang memiliki peran penting bagi Jakarta dilihat dari sisi penghijauan karena spesies tanaman yang dimiliki taman Suropati cukup banyak. Penghijauan sendiri merupakan suatu kegiatan penanaman baik berupa tanaman tanpa bunga maupun tanaman berbunga pada lahan kosong dengan tujuan mengurangi polusi udara dan menjegah terjadinya banjir. Pengurangan polusi udara sendiri, karena sudah kita ketahui bahwa kendaraan roda empat maupun roda dua mengelurkan karbon dioksida (CO2) dan tanaman mengeluarkan oksigen (O2). Oleh karena itu, dapat terjadi timbal balik antara pengguna kendaraan dengan tanaman. Tanaman membutuhkan  karbon dioksida (CO2)  dan pengguna taman memutuhkan oksigen (O2).
Taman Suropati juga memiliki 6 monumen Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, diantaranya :
1.        Peace Harmony and One dari Malaysia
2.        The Spirit of ASEAN dari Singapura
3.        Peace dari Indonesia
4.        Fraternity dari Thailand
5.        Harmony dari Brunai Darusssalam
6.        Rebirth dari Philiphina
Monumen tersebut dibuat sebagai tanda perdamaian dan keharmonisan antar sesama negara-negara yang berada di ASEAN. Dapat diartikan dari keenam monumen tersebut adalah agar sesama negara-negara ASEAN memiliki keharmonisan dan menjaga perdamaian.
            Taman Suropati memeliki beberapa fasilitas umum yang dapat digunakan bagi warga sekitar. Banyak warga sekitar menggunakan taman Suropati sebagai tempat terbuka hijau dengan cara berekreasi bersama keluarga atau hanya sekedar duduk-duduk santai dengan menikmati kesejukan dan melepas penat dari padatnya aktivitas ibu kota. Taman Suropati juga memiliki fasilitas tempat untuk berlatih musik dan menyalurkan bakat sebagai fotografer.

Video mengenai Taman Suropati : 
 









Sabtu, 10 Juni 2017

DAMPAK DAN HARAPAN TAMAN SUROPATI BAGI PENGUNJUNG



          Taman suropati merupakan taman yang cukup terkenal di daerah jakarta pusat. Keberadaan taman ini sangat berdampak bagi masyarakat sekitar. Bagi masyarakat sekitar dengan adanya taman suropati ini, masyarakat menjadi lebih aktif dalam berkomunikasi dengan satu sama lain. Hal ini dikarenakan banyaknya aktifitas seperti acara olahraga bersama yang salah satunya diadakan oleh komunitas Yoga Gembira.


Komunitas Yoga Gembira adalah sekumpulan praktisi yoga yang ingin membawa nilai-nilai yoga dan manfaatnya ke dalam kehidupan sehari-hari. Komunitas ini secara rutin menggelar pelatihan di ruang terbuka hijau untuk lebih mendekatkan para praktisi yoga dengan alam. Ini sejalan dengan filosofi yoga yang banyak mengambil inspirasi dari alam dan menghormati keragaman. Yoga Gembira pertama kali terlaksana Januari 2009 di Museum STOVIA, Jakarta utara. Lantaran belum ada tempat tetap, sepanjang tahun 2009 Yoga Gembria dilakukan secara nomaden. Sayang, kegiatan ini sempat terhenti selama 2010, dan dimulai lagi tahun 2011 di Taman Suropati sampai sekarang. Aktifitas lainnya yaitu acara bersama yang diadakan oleh pemerintah dan masyarakat sekitar.

 
Ada juga live musik yang dapat membuat suasana taman menjadi semakin meriah yang membuat taman ini tidak pernah sepi setiap harinya. Banyaknya aktifitas tersebut tidak menurunkan tingkat kebersihan di taman ini karena adanya petugas-petugas kebersihan yang senantiasa bertugas untuk menjaga kebersihan. Kebersihan ini lah yang membuat masyarakat merasa nyaman di taman ini.




Taman ini juga dapat dijadikan lapak bagi pedagang kaki lima yang dapat meningkatkan keuntungan mereka karena ramainya pengunjung di taman ini, pengunjung juga tidak perlu repot-repot berjalan jauh untuk membeli makanan atau minuman.

Akan tetapi masyarakat masih mengharapkan peningkatan dalam hal keamanan, karena ada beberapa orang yang kehilangan barang di taman ini. Bagaimanapun juga faktor keamanan sangat penting bagi kelangsungan masa depan Taman Suropati ini. Demikian adalah dampak dan harapan pengunjung yang berada di Taman Suropati dan yang terpenting dalam meningkatkan kebersihan dan keamanan adalah butuh dukungan dan kerja sama dari semua pihak untuk membangun taman ini.

Senin, 05 Juni 2017

VEGETASI DI TAMAN SUROPATI



         Taman Suropati merupakan sebuah taman kota yang terletak di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Taman ini memiliki luas 16.328 m2. Secara khusus area yang ditanami tanaman hias memiliki luas 1.173 m2. Jumlah pohon yang terdapat di Taman Suropati adalah 93 pohon dari 6 jenis yang berbeda. 6 jenis tersebut adalah pohon mahoni, sawo kecik, ketapang, tanjung, bungur, dan khaya. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis pohon yang ada di Taman Suropati.
 Pohon Mahoni
Mahoni (Swietania mahagoni) adalah tanaman yang berasal dari family Meliaceae. Mahoni termasuk pohon besar yang mampu tumbuh hingga tinggi 35-40 meter dan diameter mencapai 125 cm. Mahoni memiliki batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir. Batang mahoni memiliki kulit luar berwarna coklat kehitaman. Mahoni juga memiliki biji yang berwarna cokalat atau hitam.
Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% sampai 69% sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah serapan air. Daun-daunnya bertugas menyerap polusi di sekitarnya, lalu melepaskan oksigen yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar. Akar pohon mahoni juga dapat mengikat air hujan yang jatuh ke tanah, sehingga bisa menjadi cadangan air. Sifat pohon mahoni yang dapat bertahan hidup di tanah gersang menjadikan pohon ini sesuai ditanam di pinggir jalan. Maka dari itu banyak dijumpai pohon mahoni di pinggir jalan-jalan di manapun, termasuk di Jakarta.
Sesuai dengan manfaat-manfaat di atas, pohon mahoni ditanam di Taman Suropati sebagai paru-paru kota, menyerap polusi udara di sekitarnya, lalu melepas oksigen. Serta dapat menyerap air hujan dan menjadi cadangan air. 

Pohon Sawo Kecik
Sawo kecik (Chrysophiliium sp) adalah tanaman penghasil buah sawo. Pohon sawo kecik mampu tumbuh hingga tinggi 25 meter dan diameter mencapai 100 cm. Buah sawo kecik memiliki bentuk seperti telur dan berukuran 3,7 cm.
Selain penghasil buah, pohon sawo kecik juga bisa dimanfaatkan batang kayunya sebagai bahan bangunan, perabot rumah tangga, ukiran, dan bahan pembuat alat music rebana. Pohon sawo kecik mampu tumbuh di daerah yang kurang subur. Pohon sawo kecik dapat berfungsi sebagai tanaman perintis dan tanaman pemulih di daerah yang kurang subur dan kritis. Selain itu pohon sawo kecik juga dimanfaatkan sebagai tanaman pelindung.

Pohon Ketapang di tepi jalan
Ketapang (Terminalia catappa) adalah tamanam berbentuk pohon yang rindang. Pohon ketapang dapat tumbuh hingga tinggi 40 meter dan diameter mencapai 1,5 meter. Pohon ketapang kerap dimanfaatkan sebagai pohon peneduh di taman-taman dan tepi jalan. Taman Suropati memiliki banyak pohon ketapang yang ditempatkan di pinggir taman yang berbatasan dengan jalan. 

 Pohon Tanjung
Tanjung (Mimusop elengi) adalah tanaman sejenis pohon yang berasal dari India, Srilanka, dan Burma. Pohon ini berukuran sedang, mampu tumbuh hingga tinggi 15 meter. Pohon tanjung memiliki bunga yang harum semerbak. Biasanya pohon tanjung ditanam di pinggir jalan. 

Pohon Bungur
Bungur (Lagerstromea loudonii) adalah tumbuhan yang berwujud pohon. Memiliki bunga berwarna merah jambu. Pohon ini mampu tumbuh hingga tinggi 8 meter. Biasanya ditanam di pinggir jalan sebagai pohon peneduh jalan dan juga ditanam di pekarangan rumah. 

Pohon Khaya
Khaya (Khaya senegalensis L) adalah tumbuhan berupa pohon yang masuk ke dalam family Mahogany. Pohon khaya berasal dari negara tropis di Afrika dan Madagaskar. Pohon ini dapat tumbuh sampai ketinggian 35 meter dengan diameter batang 1 meter lebih. Tanaman ini biasanya ditanam sebagai tanaman peneduh. Tanaman ini menghasilkan biji yang bisa digunakan sebagai obat. Khasiat biji khaya adalah melawan penyakit yang merusak otak dan memperkuat daya ingat.
Tanaman-tanaman tersebut ditanam di Taman Suropati dengan berbagai tujuan. Sebagai paru-paru kota, penyerapan air hujan, dan memperindah wajah ibukota Jakarta ini. Taman Suropati juga memiliki fungsi sosial sebagai tempat bersosialisasi masyarakat, tempat rekreasi dan berkumpul keluarga serta menjadi alternatif tempat wisata yang tidak dikenakan biaya.